Dewasa ini, madu semakin digemari oleh masyarakat Indonesia karena selain rasanya yang manis dan lezat, madu memiliki berbagai macam manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Sayangnya, hal ini dimanfaatkan oleh orang-orang dan pihak yang tidak bertanggungjawab dengan menjual atau mengedarkan madu palsu yang sulit dibedakan dengan aslinya.
Secara
kasat mata memang sulit membedakannya, diperlukan pengujian kuantitatif untuk
memastikan keaslian madu. Lewat uji kuantitas, madu dapat diperkirakan
dipalsukan atau ditambahkan sesuatu apabila; kadar sukrosa madu naik, kadar
enzim naik/turun, kadar abu menjadi naik/turun, daya hantar listrik naik,
kandungan pollen dalam sedimen turun, kandungan mineral turun, aroma dan rasa
berubah, kandungan HMF (Hidroksi metal Furfuraldehid) berubah, kadar protein
turun, warnanya terang, madu mengandung PbCl2, PbSO4, anion dan kation.
Saat
ini banyak sekali beredar madu palsu. Namun, dengan mengerti sifat dan
kandungan madu, dapat dinilai mana madu yang “asli” dan “palsu”, serta kualitas
madu apakah baik atau jelek. Lalu bagaimana ciri-ciri madu yang asli, serta
bagaimana cara membedakannya dengan madu palsu?
Ada 3 macam madu yang terbilang tidak asli, yaitu :
1. Pemalsuan JUMLAH, dilakukan dengan menambah volume madu “asli”
dengan madu “palsu”, misalkan mencampurkan gula/madu buatan yang relatif lebih
murah untuk kemudian diaduk.
2. Pemalsuan MUTU, biasanya dilakukan dengan mengubah
kadar air madu yang tadinya tinggi, lalu diturunkan dengan pemanasan.
3. Pemalsuan MENYELURUH, yakni madu yang diklaim “asli”
padahal sebenarnya 100% buatan, jadi bukan madu yang nerasal dari lebah dengan
komposisi aslinya.
Kandungan HMF yang merupakan produk pemecahan glukosa dan fruktosa
pada madu asli maksimal 3 mg/100 gram. Madu asli juga memiliki keasaman (pH)
yang tetap berkisar 3,4-4,5, sedangkan pH madu palsu 2,4-3,3 atau diatas 5.
Aktifitas enzim diastase pada madu asli yang berkualitas minimal 5 dengan rasio
Kalium(K) dan Natrium(Na) sekitar 4,0. Pada madu palsu rasionya 0,05-0,1. Madu
asli memiliki sifat khas memutar optic ke kiri yang bisa diperiksa dengan alat
polarimeter.
Itu
adalah cara simpel membedakan madu asli dan palsu. Dan berikut ini ada
informasi tambahan tentang ciri-ciri madu asli dan palsu :
Madu
yang beredar di Indonesia umumnya dihasilkan dari tiga jenis lebah; apis
dorsata (lebah hutan), apis mellifera (lebah unggul) dan apis cerana (lebah
lokal) yang ada di atas atap rumah. Dari segi kualitas, madu hutan (madu
organik) berwarna hitam pekat lebih baik daripada madu yang di budidaya.
Sayangnya,
masyarakat Indonesia sudah terbiasa konsumsi madu budidaya berwarna coklat
cerah. Akibatnya, madu hutan dianggap sebagai madu palsu. Banyak orang
penasaran untuk membedakan madu asli yang dihasilkan lebah pencari makan di
alam bebas dari madu palsu (sirup gula, misalnya).
Disinyalir,
peredaran madu palsu di Indonesia sangat tinggi. Uji coba madu asli atau palsu
lewat aroma, semut yang mengerubuti, kekentalan jika diteteskan pada debu,
belum jadi jaminan keaslian sebuah produk madu.
Di
laboratorium, kandungan glukosa pada madu murni agak dominan kelihatan dan
kandungan sukrosa lebih menonjol pada madu palsu. Madu asli mengandung mineral
seperti natrium, kalsium, magnesium, alumunium, besi, fosfor dan kalium.
Vitamin dalam madu berupa thiamin (B1), riboflavin (B2), asam askorbat (C),
piridoksin (B6), niasin, asam pantotenat, biotin, asamfolat dan vitamin K.
Madu
asli mengandung enzim sedangkan madu palsu tidak. Enzim tidak bisa dibuat
manusia, dan hanya bisa dibuat lebah madu. Enzim-enzim terpenting dalam madu;
diatase, invertase, glukosa oksidase, peroksidase dan lipase. Diastase
merupakan enzim pengubah karbohidrat komplek (polisakarida) jadi karbohidrat
sederhana (mono sakarida). Invertase merupakan enzim pemecah molekul sukrosa
jadi glukosa dan fluktosa. Oksidase mengemban peran sebagai enzim pembantu
oksidasi glukosa jadi asam peroksida. Enzim peroksidase melakukan proses
oksidasi metabolisme. Semua zat berguna untuk proses metabolisme tubuh.
Sedangkan
madu palsu mengandung campuran glukosa dengan gula pasir, buah, flavour dan zat
warna sangat merugikan kesehatan manusia. Ciri-ciri madu asli harus
berwarna-warni, hitam pekat (berasal dari bunga akasia), hitam kemerah-merahan,
kuning cerah, kekuning-kuningan atau kuning keputih-putihan (lebah budidaya).
Bila mendapatkan madu dengan warna dan kekentalan sama perlu diwaspadai karena
warna madu asli tidak pernah sama.
Aroma
juga bisa dijadikan media untuk menentukan asli atau palsunya sebuah produk
madu. Madu asli punya aroma dan bau khas seperti madu dari bunga rambutan,
kapuk randu atau kelengkeng. Ini berbeda dengan madu palsu yang sama sekali
tidak beraroma.
Konsumen
juga dianjurkan untuk mencoba sendiri dengan menjadikan tubuh sebagai lab alam.
Caranya, puasa selama 10 jam, lalu periksa gula darah. Katakan A minum madu 2-3
sendok. Sesudah 2 jam, periksa lagi gula darah. Katakan B bila madunya murni
dan alami, selisih antara B dengan A kecil.
Sayangnya,
saat ini banyak madu palsu yang menyerupai madu asli hingga cara-cara tersebut
hanya bisa sebagai bahan pertimbangan saja. Tipsnya adalah dengan membeli madu
di tempat yang sudah terpercaya. Bila terpaksa membeli di tempat lain,
bandingkan apakah harganya tidak terlalu beda jauh dengan madu sejenis dari
merk lain. Jika harganya sangat murah, bias jadi madu tersebut adalah madu
buatan.
Dari sini kita dapat mengetahui ternyata sangat besar
sekali manfaat madu itu, tidak heran jika madu menjadi primadona dan menjadi
mahal harganya. Eksisnya madu mulai sejak 2500 tahun lalu membuat orang-orang
tidak henti-hentinya untuk mencari keuntungan dari madu. Banyak orang yang rela
menghabiskan banyak uangnya untuk bisa mendapatkan madu. Tetapi disisi lain
ternyata hal ini dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk mendapatkan keuntungan
berlipat dengan menjual madu palsu.
Madu palsu terkadang mengandung campuran glukosa dengan gula pasir, buah,
flavour serta zat warna. Dimana keberadaan zat-zat tersebut hanya dapat
dibuktikan keberadaannya melalui uji laboratorium.
Adapun Tips-tips sederhana untuk menguji madu itu asli atau palsu:
Adapun Tips-tips sederhana untuk menguji madu itu asli atau palsu:
Dengan Memanaskannya
Panaskan setengah sendok makan madu di atas lilin. Tunggu
hingga mendidih, biarkan sekitar 15 detik. Madu alami (asli) mendidih hingga
busanya tumpah. Sedangkan madu palsu tidak tumpah dan buihnya kecil-kecil.
Mencampurnya dengan kuning telur
Campurkan dua sendok makan madu dengan kuning telur, lalu kocok. Jika kuning telur tampak mengkristal seperti matang, maka madu Anda asli. Kuning telur yang dicampur madu akan tampak matang. Yang sebenarnya terjadi adalah penggumpalan atau Koagulasi. Hal ini karena madu adalah asam dan kuning telur adalah protein. Protein yang dicampur dengan asam akan menggumpal, sehingga telur akan terlihat matang, yang sebenarnya ter-koagulasi.
Kocok madu dalam botol
Madu yang asli jika dikocok akan berbusa. Busa dan udara yang terbentuk akan naik dan menekan tutup botol sehingga ketika tutup botol dibuka akan terdengar suara letupan kecil. Letupan itu juga bisa terjadi karena fermentasi yang menghasilkan gas.
Teteskan madu pada kertas koran
Jika madu yang Anda miliki adalah madu yang asli, tidak mudah diserap kertas, karena kadar air yang terkandung di dalam madu asli lebih rendah dibandingkan madu palsu.
Madu yang palsu memiliki rasa lebih manis karena ditambahkan gula, sehingga akan dikerubungi oleh semut jika dibiarkan dalam keadaan terbuka. Selain itu intensitas rasa manis madu palsu akan terasa lebih lengket di lidah. Sebaliknya pada madu asli, selain rasa manis akan ditemukan pula rasa asam mengingat madu asli memiliki tingkat keasaman (pH) sekitar 3,4 – 6,1.
Dengan meneteskan madu di air di atas piring beling putih
Ketika piring digoyang ke kiri dan ke kanan, maka sebelum madu itu bercampur akan membentuk seperti sarang lebah. Semakin lama bentuk segi enam itu bertahan, berarti semakin baik nutrisi yang terkandung dalam madu tersebut alias madu asli. Semakin cepat bentuk segi enam itu memudar, maka jelaslah itu madu campuran, karena nutrisinya sudah jauh berkurang. Menuangkan madu ke dalam gelas yang berisi air dingin. Bila madu tersebut asli, maka madu tersebut akan langsung jatuh ke dasar gelas dan tidak berpendar. Disamping itu, salah satu ciri madu asli adalah ketika dimasukkan ke dalam air, madu tersebut tetap solid dan tidak membuat air menjadi keruh.
Dengan cara ini, dipercaya bahwa semut akan mengerumuni madu palsu dan tidak tertarik pada madu asli. Namun cara ini tidak 100% benar. Pada dasarnya, sifat semut suka pada yang manis-manis, termasuk rasa manis yang ada pada madu. Madu asli pun bisa saja dikerumuni oleh semut karena tertarik oleh wanginya. Madu yang kental akan lebih sulit dideteksi aroma manisnya oleh semut. Semakin kental madunya (kadar airnya sedikit) semakin sulit bagi semut untuk mendeteksi lokasi rasa manis madu tersebut karena molekul yang ada di dalam madu tetap utuh, tidak pecah. Sebaliknya, bila kadar airnya tinggi (di atas 20%), maka semut mudah menghampiri. Madu yang tidak dikerumuni semut adalah madu yang telah terfermentasi sehingga mengandung alkohol atau madu asli dari hutan.
Apabila madu dimasukkan freezer tidak beku maka madu asli, bila beku maka bukan madu campuran. Cara ini juga tidak 100% benar, karena ada beberapa madu yang jika dimasukkan freezer menggumpal dan ada beberapa yang tidak menggumpal. Seperti Madu kapuk dan Kaliandra, madu kapuk tidak akan mengkristal (beku) walaupun disimpan lama di kulkas, sedangkan madu kaliandra akan cepat mengkristal seperti gula. Jadi jika membeli madu kapuk tapi madu tersebut mengkristal bisa dipastikan madu itu palsu atau dicampur.
"KARENA MADU YANG ASLI TIDAK BISA MEMBEKU DALAM KULKAS, BAGAIMANAKAH CARA MEMBEDAKAN MADU YANG TER-GRANULASI DENGAN YANG BENAR-BENAR MEMBEKU?"
Granulasi adalah proses pembentukan butiran-butiran kecil (kristal) yang berisi cairan sel. Granulasi terjadi di mana kadar glukosa dalam madu lebih tinggi dibanding fruktosa, oleh sebab itu madu menghasilkan kristal-kristal yang lembut. Untuk menghilangkan kristal atau granulasi madu, bukalah tutup botolnya lalu rendam dalam air hangat bersuhu 60 derajat Celcius hingga madu mencair atau kembali kepada kondisi semula. Setelah kristalnya hilang, madu dapat dikonsumsi tanpa khawatir kehilangan khasiatnya.
Caranya sangat mudah. Ketika anda mendapatkan madu anda seakan mengalami pembekuan didalam kulkas/freezer anda, maka letakkan madu tersebut pada suhu ruangan (21 – 27 derajat) dalam beberapa jam. Madu yang tergranulasi tidak akan berobah sifatnya (tetap seperti membeku) walau didiamkan dalam beberapa minggu, dan kalau diaduk maka anda akan merasakan butiran-butiran kristal yang sangat halus. Akan tetapi madu palsu akan kembali mencair dalam beberapa jam, dan kalau anda aduk maka akan terasa bongkahan-bongkahan es didalamnya.
Menggunakan korek api
Batang korek api yang dimasukkan ke dalam larutan madu beberapa lama. Sesudah itu kita ambil dan korek tersebut kita pantikkan dengan kotak korek. Kalau korek tersebut masih bisa menyala maka madu yang kita uji adalah asli. Cara ini banyak dipakai penjual madu di pasar-pasar. Cara ini belum teruji secara nyata karena sampai saat ini kami belum menemukan hasil penelitian yang merekomendasikan cara tersebut.
Menggunakan alat polarimeter
Madu asli secara optis akan memutar ke kiri, sedangkan madu palsu akan memutar ke kanan. Tips untuk membedakan madu dengan cara mudah seperti di atas tidak selamanya benar 100 % dikarenakan setiap pemanenan mengandung kadar air yang berbeda-beda. Misalnya ketika dipanen pada musim hujan, maka madu akan banyak mengandung air hujan. Selain menyebabkan lebih cair, air hujan juga akan menyebabkan madu menjadi teroksidasi udara menjadi lebih masam (ingat: air hujan bersifat asam) dan akan terfermentasi.
1 comments:
jadi tau bedanya asli dan palsu makasih kak
resep kue kering untuk usaha rumahan
Posting Komentar